Senin, 31 Januari 2011

Antara Cinta, Pacaran dan Patah Hati

Antara cinta, pacaran dan patah Hati adalah tiga untaian kata yang memiliki hubungan sebab akibat. Cintalah yang mendasari terbentuknya sebuah hubungan antara seorang laki-laki dan perempuan yang sering disebut dengan istilah “pacaran”. Dan pacaran sering sekali berakhir dengan sebuah keadaan yang sangat menyakitkan yaitu “patah hati”. Inilah bentuk dari hubungan sebab akibat dari ketiga kata yang saya maksud tadi. Memang tidak selalu begitu, tapi sering kali itu terjadi.

Sekarang mari kita pahami betul maksud dari kata itu satu persatu. Bicara soal cinta, belum ada yang bisa memberikan defenisi yang akurat terkait masalah cinta ini. Yang jelas cinta itu selalu ada dan akan selalu ikut serta dalam kehidupan kita. Percaya atau tidak, saya, anda dan kita semua lahir karena cinta. Seorang ibu rela bangun dan begadang tengah malam menunggui bayinya yang masih kecil adalah bentuk dari cinta. seorang ayah yang rela banting tulang untuk menghidupi keluarganya tanpa kenal leleh dan sering lupa waktu, juga bentuk dari cinta. Ini cinta yang sejati yang lahir dari sebuah hubungan yang sejati pula.
Kemudian pacaran, merupakan suatu hubungan asmara antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang didasari oleh rasa cinta dan kasih. Yang jelas hubungan ini belum diikat oleh ikatan suci layaknya pernikahan. Banyak alasan kenapa hubungan itu bisa terjadi. Ada yang mengatakan sebagai wadah untuk saling mengenal pasangan sebelum melanjutkan kejenjang yang lebih serius. Ada juga yang mengatakan hubungan itu dijalin karena mereka butuh seorang teman untuk berbagi. Dan masih banyak alasan lainnya.

Berbagai bentuk dan gaya juga telah diperagakan oleh mereka yang menjalin hubungan pacaran ini. Ada yang memang betul-betul hanya sebatas cara mengenal pasangannya saja sebelum naik level kejenjang yang lebih serius. Ada juga yang menjalaninya hanya sekedar sebagai teman berbagi saja, serta intensitas pertemuan mereka pun diatur sedemikian rupa. Dan ada juga yang menjalani hubungan tersebut layaknya suami istri, dan bedanya hanya saja mereka tidak tinggal serumah. Cara terakhir inilah cara yang paling ekstrim dalam mengekpresikan rasa cinta. Dan jelas-lelas bertentangan dengan syari’at.

Dari sekian banyak cara yang ditunjukan dalam mengekspresikan rasa cinta oleh mereka yang tengah dimabuk rasa itu, tak sedikit dari mereka yang keluar dari koridor-koridor norma agama dan sosial. Tanpa mereka sadari mereka telah terjebak oleh jebakan-jebakan yang mereka ciptakan sendiri. Dan akhirnya tak sedikit juga dari mereka yang merasakan akibat pahit dari suatu hubungan itu, yaitu “patah hati”. Yang merupakan sebuah kenyataan pahit yang tak pernah diharapkan oleh sepasang kekasih yang tengah dimabuk kasih itu.

Rasa cinta itu memeng unik. Kadang rasa itu bisa membuat mereka yang merasakannya bersorak gembira dan seolah bumi ini berputar pelan bagi mereka. Kadang juga bisa membuat mereka yang dihampirinya tersenyum-senyum sendiri dan sulit untuk memejamkan mata di malam hari. Namun juga tak jarang rasa cinta itu membuat mereka menagis terisak-isak dan menghilangkan selera makan. Ya, itu lah cinta, indah, ceria kadang merana.

Mulai saat ini mari kita berhati-hati dalam menata hati. Berhati-hati dalam melabuhkan cinta. Karena jika tidak maka rasa cinta itu akan melukai dan merusak hati dan perasaan kita sendiri. Agar kita jangan merasakan apa yang dinamakan “patah hati” itu maka labuhkanlah cinta itu di hati yang tepat dan pada waktu yang tepat pula.

oleh : Heru Perdana

0 komentar:

Posting Komentar

tolong kritik & sarannya
harap berkomentar dengan kata-kata yang pantas
trim's

Bookmark and Share

Modified by Blogger Tutorial

Blogger Communities ©Template Nice Blue. Modified by Indian Monsters. Original created by http://ourblogtemplates.com Blogger Styles

TOP